Arti Kata Tiis Ceuli Herang Panon Dalam Bahasa Sunda
Dalam bahasa Sunda terdapat salah satu paribasa yang berbunyi tiis ceuli herang panon.
Nah, pada kesempatan kali ini mari kita bahas apa arti dari paribasa tiis ceuli herang panon dalam bahasa Sunda secara lengkap.
Orang Sunda sering kali berbicara menggunakan pribahasa atau paribasa jika dalam bahasa Sunda.
Dalam blog ini, saya sudah membuat beberapa artikel tentang arti kata bahasa Sunda, diantaranya adalah arti mihapekeun hayam ka heulang, arti nitih wanci nu Mustari ninggang mangsa nu utama, dan arti kata lainnya.
Selanjutnya yang akan kita bahasa adalah arti kata tiis ceuli herang panon yang memiliki makna mendalam dalam bahasa Sunda.
Apa Itu Tiis Ceuli Herang Panon?
Secara harfiah, kata tiis berarti dingin, kata ceuli artinya telinga, kata herang artinya bening, putih, atau bersih, dan kata panon artinya mata.
Apa bila arti kata tiis ceuli herang panon diartikan secara gamblang kedalam bahasa Indonesia, maka bunyinya akan menjadi "dingin kuping bersih mata".
Nah dalam bahasa Sunda, kata tiis ceuli herang panon memiliki makna seseorang yang menginginkan jauh dari keramaian, mengindari kebisingan dan tidak banyak melihat hal-hal yang tidak dinginkan.
Contoh penggunaan paribasa tiis ceuli herang panon dalam keseharian orang Sunda.
Dudi: Din, naha maneh mah nyieun Imah teh kalah disisi sawah, kalah jauh kaitu kadieu.
Udin: Puguhan ngahaja di, ngareunah didieu mah tiis ceuli herang panon. Aman, tenang Jeung tengtrem.
Kesimpulan
Dari percakapan di atas bisa disimpulkan bahwa Udin sengaja membuat rumah di dekat sawah karena menginginkan ketenangan dan tentram, jauh dari keramaian yang berisik dan terhindar dari melihat orang yang lalulalang.
Oleh karena itu kata tiis ceuli herang panon jika diartikan secara singkat maka artinya adalah ketenangan. Dan apabila diartikan secara lebih lengkap maka maknanya adalah seseorang yang sengaja menjauhi keramaian dengan tujuan ingin mencari ketenangan agar tidak mendengar suara yang mengganggu dan tidak melihat aktifitas orang lain yang membuat jenuh.
Catatan
Saya bukan guru bahasa Sunda, sehingga apabila ada kesalahan dalam mengartikan paribasa ini harap dimaklumi.
Semua yang saya tulis disini dibuat berdasarkan pengalaman sebagai orang Sunda asli.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar