Max Ikhsan, Juara 1 GTK Voice Garut 2023 Kategori Pria
Max Ikhsan |
Halo guys!
di artikel ini saya ingin berbagi sebuah cerita perjalanan saya bisa menjadi juara ke satu lomba nyanyi GTK Voice Garut 2023 yang diselenggarakan di SMAN 11 Garut.
Ok, jadi gini!
GTK Voice merupakan perlombaan nyanyi bagi Guru serta staf Tata Usaha atau tenanga adminstrasi sekolah (TAS) yang diselenggarakan di Garut sejak tahun 2019 (kalau tidak salah ya).
Ajang ini sempat terhenti akibat pandemi Covid-19 di tahun 2020, 2021, dan 2022. Lalu kembali diadakan di tahun 2023 dan diselenggarakan di SMAN 11 Garut.
Karena saya merupakan seroang yang bekerja di salah satu instansi pendidikan di Garut juga. Saya direkomendasikan oleh teman-teman di tempat saya bekerja untuk mengikuti kejuaraan tersebut.
Alasan saya direkomendasikan oleh teman-teman saya itu adalah bukan karena saya bisa nyanyi. Hanya saja mungkin karena saya sering nyanyi-nyanyi pake gitar atau ikutan karoke kalau lagi ada acara sehingga saya akhirnya direkomendasikan.
Singkat cerita, saya memilih dua lagu untuk perlombaan tersebut yaitu Seputih melati (semi simorangkir) dan Kekasih Bayangan (chakra khan).
Itu merupakan pilihan terbaik menurut saya karena memang lagunya sudah ditentukan dari pihak penyelenggara. Seiring berjalan waktu saya mulai latihan dengan teman-teman yang mengikuti kejuaraan terbut juga.
Singkat cerita, tibalah saya di hari pelaksanaan acara tersebut yaitu tanggal 12 Desember 2023. Dan luar biasanya, saya mendapatkan nomor urut satu di kategori putera.
Jujur untuk saya yang baru saja mengikuti kejuaraan resmi sangatlah menjadi beban. Karena tampil nomor satu itu groginya luar biasa untuk saya. Dilihatin banyak kontestan dan penonton, lagu yang cukup asing, serta tatapan dewan juri pun menjadi hal yang membuat saya semakin grogi.
Saat tampil pertama membawakan lagu Kau Seputih Melati, jujur suara saya sangat banyak goyang seolah ada vibra di tengah-tengah bait, padahal itu adalah grogi. Jadi saya yakini bahwa saya tidak akan lolos ke babak Final karena memang di lagu pertama sangat grogi.
Singkat cerita saya pun terpilih masuk enam besar dan lolos ke fase final. Disana saya sudah mengucapkan alhamdulillah karena setidaknya saya sudah yakin mengantongi juara harapan 1, 2, atau tiga.
Untuk final sendiri no urut tampilnya di acak kembali, dan saya mendapatkan urutan nomor 5. Singkat cerita saya dipanggil dan naik kepanggung dengan sedikit bernafas lega dan tidak terlalu grogi karena sudah yakin masuk enam besar.
Saya berusaha menyanyi sebaik dan sesempurna mungkin dalam membawakan lagi Kekasih Bayangan. Namun rasa grogi pun tetap ada dan ada satu kesalahan yang saya lakukan pada fase final, yaitu lupa lirik hanya satu kata saja.
Merasa bahwa saya memang melakukan kesalahan, saya pun tidak pede bisa masuk tiga besar karena kontestan yang lain pun bernyayi sangat bagus, meski sama ada kesalahan juga yaitu lupa lirik atau flas.
Singkat cerita akhirnya tiba di pengumuman juara. Saya deg-degan, meski dalam hati saya tetap berpegang bahwa stidaknya saya bisa menjadi juara harapan ke satu di lomba tersebut.
Pertama, juara ke tiga dulu yang diumumkan. Dan saat dibacakan ternyata hasilnya adalah nama teman saya yaitu Om Han's yang berhasil mengklaim juara ketiga tersebut.
Perasaan senang dan bahagian terpancar di wajah kami karena salah satu dari dua kontestan yang direkomendasikan sekolah kami bisa menjadi juara ke 3.
Juara ke dua, saat itu dimenangkan oleh kontestan dari SMA 16 Garut (kalau saya tidak salah karena lupa hehe).
Tiba saatnya pengumuman juara ke satu. Nah saat itu saya sengaja melakukan video call dengan ibu, anak, dan istri karena mereka ingin melihat secara langusung saat pengumuman.
Karena memang saya merasa tidak akan juara, saya cuek saja memvideokan pembacaan juara satu. Nah tiba-tiba terdengar suara "untuk juara ke satu, jatuh pada nomor urut enol... satu".
Pak kasubag dan teman saya saat itu bersorak gembira, tapi saya masih belum ng'eh karena tidak menyangka bisa menjadi juara. Sedangkan kontestan yang lain terheran-heran melihat saya karena mungkin mereka merasa bahwa nyanyinya lebih bagus.
Jujur saya pun tidak menyangka. Namun juri sendiri berkata bahwa penilaian tersebut dibuat secara objektif tanpa paksaan dari siapapun, sehingga titel juara satu saya bisa dipertanggung jawabkan.
Sungguh bahagia rasanya bisa mengharumkan nama sekolah tempat saya bekerja dan membanggakan semua orang yang telah mendukung baik secara langsung ataupun secara tidak langsung.
Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Kepala Sekolah, Pak Kasubag, semua rekan guru dan staff tata usaha yang telah mendukung saya hingga bisa membawa pulang piala juara ke satu tersebut.
Semoga dari hasil yang diraih ini bisa membuat saya dan SMA Negeri 24 Garut menjadi lebih berprestasi dan lebih dikenal diseluruh Jawa Barat.
Nah, di bawah ini adalah foto dan video kegiatannya guys!
Dan ini videonya!
Ok guys jadi itulah sedikit cerita, share foto dan video di artikel ini. Semoga suka dan semoga ikut termotivasi untuk menjadi juara.
Posting Komentar